LAPORAN PROJEK PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA DI YAYASAN BINA
AUTIS MANDIRI PALEMBANG
Kami dari kelompok 4 mata kuliah pelestarian bahan pustaka dosen pembimbing
Rusmiatiningsih,M. Hum.
1.
Dewi Krisnawati 1710403004
2.
Suci Oktarini 1710403016
3.
Lidya Dwi Febrianti 1720403029
4.
Ahmad Nasyrah Arrasyid 1730403035
5.
Fitri Yanti 1730403047
SD Harapan Mandiri merupakan sekolah yang dinaungi oleh Yayasan
Bina Autis Mandiri (BAM). Yayasan
Bina Autis Mandiri didirikan oleh dr. Hj. Muniyati Ismail pada tanggal 02
januari 2003 untuk terapi anak berkebutuhan khusus, khusunya penyandang autis,
ADHD, keterlambatan khusus lainnya, lalu pada tahun 2004 mendirikan SD Harapan Mandiri. Peserta didik dalam sekolah ini diprioritaskan kepada anak berkebutuhan khusus (anak autis dan tuna grahita). Untuk keseimbangan pelayanan, peserta didik juga
berasal dari anak normal, khusunya anak yang berasal dari keluarga kurang mampu
tapi mempunyai potensi. Penyatuan kesempatan ini adalah satu sistem pembinaan
sosial yang sama bagi anak yang berbeda kondisi potensinya.
SD Harapan
Mandiri memiliki perpustakaan yang tidak terlalu
luas, hanya berukuran seperti ruang kelas yang lainnya letak perpustakaannya
berada dilantai 3 gedung. Perpustakaan Bina Autis Mandiri dikelola
oleh guru kelas 4 yang bergelar sarjana
pendidikan, sehingga belum terlalu faham dengan pengelolan perpustakaan itu
sendiri terlebih pada proses pelestarian bahan pustaka. Jika berbicara mengenai
perpustakaan maka yang akan terlintas dipikiran kita ialah sebuah tempat atau
ruangan yang menyimpan buku-buku yang tersusun rapi diatas rak buku. Perpustakaan
bukan hanya sekedar tempat untuk menyimpan buku atau bahan pustaka saja tapi
juga sekaligus tempat untuk melestarikan informasi yang ada didalamnya. Bahan pustaka merupakan salah
satu unsur penting dalam sebuah sistem
perpustakaan selain ruangan atau gedung, peralatan atau perabot, tenaga
dan anggaran. Koleksi
perpustakaan yang ada di SD Harapan
Mandiri berupa buku pelajaran, buku cerita dan
buku braile, namun koleksi buku braile disana bersifat dokumen arsip statistik,
mengingat anak-anak yang belajar disana merupakan anak-anak yang membutuhkan
perhatian lebih dan memiliki kebutuhan khusus secara
mental,
maka saat datang kesana tak heran jika buku-buku disana sudah banyak yang rusak, mulai dari buku-buku yang sudah tak utuh lagi karena ada beberapa halaman yang robek, coretan-coretan pensil warna diselembaran buku dan
bahkan ada buku yang lepas dari sampul
halaman depannya. dan juga susunan bahan koleksi yang sudah tidak tersusun rapi diraknya. Maka dari itu kami melakukan
projek guna dapat melestarikan koleksi yang tersimpan disana.
Kedatangan kami
mendapat respon positif dari pihak sekolah, keramahan tamahan mereka sangat terlihat jelas saat kami mengantarkan surat observasi, mereka sangat mendukung dengan projek yang akan kami lakukan di perpustakaan dalam proses pelestarian bahan pustaka.
Khususnya ibu Rika yang menjadi pengelolah perpustakaan di SD Harapan Mandiri. Ibu Rika sangat antusias dengan datangnya kami disana, mereka
begitu menaruh rasa pengharapan kepada kami untuk bisa mengubah dan berbagi
ilmu mengenai cara pengolahan dan
merawat perpustakaan dengan baik.
Maksud
dari pelestarian ialah mengusahakan agar bahan pustaka tidak cepat mengalami
kerusakan. Bahan pustaka yang mahal, diusahakan agar awet, bisa dipakai lebih
lama dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan. Tujuan pelestarian
bahan pustaka menurut Karmidi Martoatmodjo yaitu:
1.
Menyelamatkan
nilai informasi dokumen
2.
Menyelamatkan
fisik dokumen
3.
Mengatasi kendala kekurangan ruang
4.
Mempercepat
perolehan informasi, seperti dokumen yang tersimpan dalam CD(Compact Disc)
sangat mudah untuk diakses, baik dari jarak dekat maupun jarak jauh, sehingga
pemakaian dokumen atau bahan pustaka menjadi lebih optimal.
Berdasarkan pernyataan tersebut, kelompok 4 ingin
mewujudkannya, dengan melakukan pelestarian bahan pustaka di SD Harapan Mandiri Palembang.
Proses pelestarian bahan pustaka yang kami lakukan tidak membutuhkan
waktu yang lama, yaitu hanya dua hari, hal ini karena koleksi bahan pustaka
yang dimiliki tidak terlalu banyak dan gedung yang tidak terlalu luas.
Hari pertama, kami melakukan penyiangan yang diawali dengan memisahkan
bahan koleksi yang masih bagus dengan koleksi yang sudah rusak untuk diperbaiki.
Hampir 60 % dari jumlah koleksi kami menemukan koleksi yang sudah rusak akibat
faktor manusia, dan berberapa lainnya disebabkan oleh faktor kimiawi
dan faktor biologis.
Hari kedua kami melakukan projek berupa perbaikan sampul buku,
memperbaiki jilidan buku, memperbaiki buku yang robek serta membersihkan
koleksi dan rak dari debu. Setelah memisahkan
bahan koleksi yang rusak dari rak, kami langsung memperbaikinya.
Alat yang digunakan dalam projek yaitu:
1. Gunting
2. Karton
3. Isolasi
4. Kemoceng
5. Sapu
6. staples
7. Kertas jilid
8. chatter
Setelah perbaikan selesai langkah selanjutnya yaitu shelving buku ke raknya. Dikarenakan koleksi bahan pustaka merupakan buku yang digunakan sebagai
bahan ajar, maka pustakawan SD Harapan Mandiri meminta kami untuk menyususn
buku berdasarkan subjek buku.
Kendala yang kami hadapi saat melakukan projek yaitu:
1. Adanya koleksi buku yang tingkat kerusakannya cukup
tinggi, seperti lunturnya tinta, buku berlubang sehingga informasi yang ada
didalamnya hilang.
2. Peralatan yang kurang memadai
3. Ruang perpustakaan yang terlalu sempit
4. Siswa berkebutuhan khusus yang selalu keluar masuk
ruangan dan melintas tepat disamping bahan pustaka yang telah dikelompokkan,
sehingga bahan pustaka menjadi tidak beraturan lagi ketika akan disusun di rak.
Dengan terlaksananya projek ini maka kami telah melakukan fungsi
pelestarian bahan pustaka, yaitu:
1.
Fungsi
perlindungan, bahan pustaka dilindungi dari segala
macam gangguan mulai dari gangguan serangga, jamur, manusia dan juga dari sinar
matahari. Dengan pelestarian yang benar maka serangga atau hewan kecil tidak
akan berani mendekat, jamur yang menjengkelkan pun tidak akan timbul dan juga
manusia akan mengerti cara menggunakan bahan pustaka dengan benra sehingga
tidak ada lagi tangan-tangan jahil dan usil yang dapat merusak bahan pustaka.
2.
Fungsi kesehatan, Dengan pelestarian yang baik dan benar
maka tidak ada lagi debu kotoran, jamur, serngga nakal yang melekat pada bahan
pustaka.
3.
Fungsi
pengawetan, Yaps, poin utama dari pelestarian ini
untuk membuat bahan pustaka lebih tahan lama dan awet dalam pemakaian dan
pengguanaan sehingga bisa digunakan untuk jangga waktu yang panjang, sehingga
menimbulkan minat pembaca menjadi lebih tinggi.
4.
Fungsi
Pendidikan,Pemakai perpustakaan dan pustakawannya
sendiri pun juga harus menjaga kebersihan dari perpustakkan mulai dari tidak
boleh membawa makanan keruang baca dan sebagainya sehingga menanamkan nilai
kedisplinan dalam menjaga kebersihan,dan secara tidak langsung mengajarkan
dalam kedisplinan dan etika masuk perpustakaan dan juga mayoritas dari pengguan
atau pemakai perpustakaan ialah pelajar dan mahasiswa yang dapat menularka
sikap yang baik terhadap pengguan umum lainnya.
5.
Fungsi kesabaran,Merawat bahan pustaka ibarat merawat
bayi atau orang lansia, dibtuhkan kesabran yang tinggi. Bagaiman menambal
kertas yang berlobang, membersihkan kotoran yang ditimbulkan oleh hewan kecil,
tai kutu yang butuh keuletan dalam membersihkan, memnghilangkan noda yang
terkena di bahan pustaka semua itu butuh ketelitian dan kesabaran dalam
membersihkannya agar tidak merusak bentuk fisik dari bahan pustaka sendiri.
6.
Fungsi social,Dalam pelestarian bahan pustakan tidak
cukup adil jika dikerjakan sendirian. Harus ada kerajasama antara seorang pustakawan
dan pemustaka dalam menjaga dan melestarikan bahan pustaka tersebut, sehingga
menimbulkan bentuk interaksi sosial dari masing-masing pengguan perpustakaan.
7.
Fungsi keindahan,Ayolah jika pelestarian dilakukan dengan
baik dan juga rapi maka penampilkan perpustakaan yang indah bukan, jika
buku-buku tersusun rapi, rak-rak buku yang di beri kesan tegas dalam
penempatannya maka akan menghasilkan nilai estetika sendiri bukan untuk
tampilan peprustakaan sehingga dapat menarik minat dari pembaca diluar untuk masuk
kedalam peprustakaan walau hanya duduk-duduk santai menikmati suasana yang efik
dari sunguhan ruangan perpustakaan yang rapi dan elok untuuk dipandang.
Adapun pengeluaran dana dalam melakukan projek
pelestarian bahan pustaka di SD Harapan Mandiri, dirincikan sebagai berikut:
No
|
Jenis pengeluaran
|
Nominal
|
1
|
Print surat
izin observasi beserta persyatan
|
Rp. 7.000
|
2
|
Transportasi
|
Rp. 48.000
|
3
|
Print absen
observasi
|
Rp. 3.000
|
4
|
Karton
|
Rp. 4.000
|
5
|
Isolasi
|
Rp. 12.000
|
6
|
Isi staples
|
Rp. 3.000
|
7
|
Kertas jilid
|
Rp. 30.000
|
8
|
chatter
|
Rp. 5.000
|
Total Pengeluaran
|
Rp.
112.000
|
DOKUMENTASI
Sumber: Ahmad
Nasyrah.doc. Sumber:
Fitri Yanti.doc.
Gambar 1. Gedung SD
Harapan Mandiri Gambar
2. Keadaan perpustakaan SD Harapan Mandiri
Sumber: Fitri
Yanti.doc. Sumber:
Dewi Krisnawti.doc.
Gambar 3. Kerusakan bahan pustaka Gambar 4. Koleksi yang sudah
diperbaiki
Sumber: Dewi
Krisnawti.doc. Sumber:
Dewi Krisnawti.doc.
Gambar 5. Proses perbaikan sampul Gambar 6. Proses shelving
Sumber: Dewi
Krisnawti.doc.
Gambar 5. Koleksi braile
Tidak ada komentar:
Posting Komentar