Halaman

Sabtu, 08 Desember 2018

LAPORAN PROJEK PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA DI YAYASAN BINA AUTIS MANDIRI PALEMBANG
Kami dari kelompok 4 mata kuliah pelestarian bahan pustaka dosen pembimbing Rusmiatiningsih,M. Hum.
1.      Dewi Krisnawati                    1710403004
2.      Suci Oktarini                          1710403016
3.      Lidya Dwi Febrianti              1720403029
4.      Ahmad Nasyrah Arrasyid      1730403035
5.      Fitri Yanti                              1730403047
SD Harapan Mandiri merupakan sekolah yang dinaungi oleh Yayasan Bina Autis Mandiri (BAM). Yayasan Bina Autis Mandiri didirikan oleh dr. Hj. Muniyati Ismail pada tanggal 02 januari 2003 untuk terapi anak berkebutuhan khusus, khusunya penyandang autis, ADHD, keterlambatan khusus lainnya, lalu pada tahun 2004 mendirikan SD Harapan Mandiri. Peserta didik dalam sekolah  ini diprioritaskan kepada anak berkebutuhan  khusus (anak autis dan tuna grahita). Untuk keseimbangan pelayanan, peserta didik juga berasal dari anak normal, khusunya anak yang berasal dari keluarga kurang mampu tapi mempunyai potensi. Penyatuan kesempatan ini adalah satu sistem pembinaan sosial yang sama bagi anak yang berbeda kondisi potensinya.
SD Harapan Mandiri memiliki perpustakaan yang tidak terlalu luas, hanya berukuran seperti ruang kelas yang lainnya letak perpustakaannya berada dilantai 3 gedung. Perpustakaan Bina Autis Mandiri dikelola oleh  guru kelas 4 yang bergelar sarjana pendidikan, sehingga belum terlalu faham dengan pengelolan perpustakaan itu sendiri terlebih pada proses pelestarian bahan pustaka. Jika berbicara mengenai perpustakaan maka yang akan terlintas dipikiran kita ialah sebuah tempat atau ruangan yang menyimpan buku-buku yang tersusun rapi diatas rak buku. Perpustakaan bukan hanya sekedar tempat untuk menyimpan buku atau bahan pustaka saja tapi juga sekaligus tempat untuk melestarikan informasi yang ada didalamnya. Bahan pustaka merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan selain ruangan atau gedung, peralatan atau perabot, tenaga dan anggaran. Koleksi perpustakaan yang ada di SD Harapan Mandiri berupa buku pelajaran, buku cerita dan buku braile, namun koleksi buku braile disana bersifat dokumen arsip statistik, mengingat anak-anak yang belajar disana merupakan anak-anak yang membutuhkan perhatian lebih dan memiliki kebutuhan khusus secara mental, maka saat datang kesana tak heran jika buku-buku disana sudah banyak yang rusak, mulai dari buku-buku yang sudah tak utuh lagi karena ada beberapa halaman yang robek, coretan-coretan pensil warna diselembaran buku dan bahkan ada  buku yang lepas dari sampul halaman depannya. dan juga susunan bahan koleksi yang sudah  tidak tersusun rapi diraknya. Maka dari itu kami melakukan projek guna dapat melestarikan koleksi yang tersimpan  disana.
Kedatangan kami mendapat respon positif dari pihak sekolah, keramahan tamahan mereka sangat terlihat jelas saat kami mengantarkan surat observasi, mereka sangat mendukung dengan projek yang akan kami lakukan di perpustakaan dalam proses pelestarian bahan pustaka. Khususnya ibu Rika yang menjadi pengelolah perpustakaan di SD Harapan Mandiri. Ibu Rika sangat antusias dengan datangnya kami disana, mereka begitu menaruh rasa pengharapan kepada kami untuk bisa mengubah dan berbagi ilmu mengenai cara pengolahan  dan merawat perpustakaan dengan baik.
Maksud dari pelestarian ialah mengusahakan agar bahan pustaka tidak cepat mengalami kerusakan. Bahan pustaka yang mahal, diusahakan agar awet, bisa dipakai lebih lama dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan. Tujuan pelestarian bahan pustaka menurut Karmidi Martoatmodjo yaitu:
1.        Menyelamatkan nilai informasi dokumen
2.        Menyelamatkan fisik dokumen
3.        Mengatasi kendala kekurangan ruang
4.        Mempercepat perolehan informasi, seperti dokumen yang tersimpan dalam CD(Compact Disc) sangat mudah untuk diakses, baik dari jarak dekat maupun jarak jauh, sehingga pemakaian dokumen atau bahan pustaka menjadi lebih optimal.
Berdasarkan pernyataan tersebut,  kelompok 4 ingin mewujudkannya, dengan melakukan pelestarian bahan pustaka di SD Harapan Mandiri Palembang.
Proses pelestarian bahan pustaka yang kami lakukan tidak membutuhkan waktu yang lama, yaitu hanya dua hari, hal ini karena koleksi bahan pustaka yang dimiliki tidak terlalu banyak dan gedung yang tidak terlalu luas.
Hari pertama, kami melakukan penyiangan yang diawali dengan memisahkan bahan koleksi yang masih bagus dengan koleksi yang sudah rusak untuk diperbaiki. Hampir 60 % dari jumlah koleksi kami menemukan koleksi yang sudah rusak akibat faktor manusia, dan berberapa lainnya disebabkan oleh faktor kimiawi dan faktor biologis.
Hari kedua kami melakukan projek berupa perbaikan sampul buku, memperbaiki jilidan buku, memperbaiki buku yang robek serta membersihkan koleksi dan rak dari debu. Setelah memisahkan bahan koleksi yang rusak dari rak, kami langsung memperbaikinya.
Alat yang digunakan dalam projek yaitu:


1.      Gunting
2.      Karton
3.      Isolasi
4.      Kemoceng
5.      Sapu
6.      staples
7.      Kertas jilid
8.      chatter



Setelah perbaikan selesai langkah selanjutnya yaitu shelving buku ke raknya. Dikarenakan koleksi bahan pustaka merupakan buku yang digunakan sebagai bahan ajar, maka pustakawan SD Harapan Mandiri meminta kami untuk menyususn buku berdasarkan subjek buku.
Kendala yang kami hadapi saat melakukan projek yaitu:
1.      Adanya koleksi buku yang tingkat kerusakannya cukup tinggi, seperti lunturnya tinta, buku berlubang sehingga informasi yang ada didalamnya hilang.
2.      Peralatan yang kurang memadai
3.      Ruang perpustakaan yang terlalu sempit
4.      Siswa berkebutuhan khusus yang selalu keluar masuk ruangan dan melintas tepat disamping bahan pustaka yang telah dikelompokkan, sehingga bahan pustaka menjadi tidak beraturan lagi ketika akan disusun di rak.

Dengan terlaksananya projek ini maka kami telah melakukan fungsi pelestarian bahan pustaka, yaitu:
1.        Fungsi perlindungan, bahan pustaka dilindungi dari segala macam gangguan mulai dari gangguan serangga, jamur, manusia dan juga dari sinar matahari. Dengan pelestarian yang benar maka serangga atau hewan kecil tidak akan berani mendekat, jamur yang menjengkelkan pun tidak akan timbul dan juga manusia akan mengerti cara menggunakan bahan pustaka dengan benra sehingga tidak ada lagi tangan-tangan jahil dan usil yang dapat merusak bahan pustaka.
2.        Fungsi kesehatan, Dengan pelestarian yang baik dan benar maka tidak ada lagi debu kotoran, jamur, serngga nakal yang melekat pada bahan pustaka.
3.        Fungsi pengawetan, Yaps, poin utama dari pelestarian ini untuk membuat bahan pustaka lebih tahan lama dan awet dalam pemakaian dan pengguanaan sehingga bisa digunakan untuk jangga waktu yang panjang, sehingga menimbulkan minat pembaca menjadi lebih tinggi.
4.        Fungsi Pendidikan,Pemakai perpustakaan dan pustakawannya sendiri pun juga harus menjaga kebersihan dari perpustakkan mulai dari tidak boleh membawa makanan keruang baca dan sebagainya sehingga menanamkan nilai kedisplinan dalam menjaga kebersihan,dan secara tidak langsung mengajarkan dalam kedisplinan dan etika masuk perpustakaan dan juga mayoritas dari pengguan atau pemakai perpustakaan ialah pelajar dan mahasiswa yang dapat menularka sikap yang baik terhadap pengguan umum lainnya.
5.        Fungsi kesabaran,Merawat bahan pustaka ibarat merawat bayi atau orang lansia, dibtuhkan kesabran yang tinggi. Bagaiman menambal kertas yang berlobang, membersihkan kotoran yang ditimbulkan oleh hewan kecil, tai kutu yang butuh keuletan dalam membersihkan, memnghilangkan noda yang terkena di bahan pustaka semua itu butuh ketelitian dan kesabaran dalam membersihkannya agar tidak merusak bentuk fisik dari bahan pustaka sendiri.
6.        Fungsi social,Dalam pelestarian bahan pustakan tidak cukup adil jika dikerjakan sendirian. Harus ada kerajasama antara seorang pustakawan dan pemustaka dalam menjaga dan melestarikan bahan pustaka tersebut, sehingga menimbulkan bentuk interaksi sosial dari masing-masing pengguan perpustakaan.
7.        Fungsi keindahan,Ayolah jika pelestarian dilakukan dengan baik dan juga rapi maka penampilkan perpustakaan yang indah bukan, jika buku-buku tersusun rapi, rak-rak buku yang di beri kesan tegas dalam penempatannya maka akan menghasilkan nilai estetika sendiri bukan untuk tampilan peprustakaan sehingga dapat menarik minat dari pembaca diluar untuk masuk kedalam peprustakaan walau hanya duduk-duduk santai menikmati suasana yang efik dari sunguhan ruangan perpustakaan yang rapi dan elok untuuk dipandang.

Adapun pengeluaran dana dalam melakukan projek pelestarian bahan pustaka di SD Harapan Mandiri, dirincikan sebagai berikut:
No
Jenis pengeluaran
Nominal
1
Print surat izin observasi beserta persyatan
Rp. 7.000
2
Transportasi
Rp. 48.000
3
Print absen observasi
Rp. 3.000
4
Karton
Rp. 4.000
5
Isolasi
Rp. 12.000
6
Isi staples
Rp. 3.000
7
Kertas jilid
Rp. 30.000
8
chatter
Rp. 5.000
Total Pengeluaran
Rp. 112.000





DOKUMENTASI








 






Sumber: Ahmad Nasyrah.doc.                                         Sumber: Fitri Yanti.doc.                                    
Gambar 1. Gedung SD Harapan Mandiri                      Gambar 2. Keadaan perpustakaan SD Harapan Mandiri








 






Sumber: Fitri Yanti.doc.                                                     Sumber: Dewi Krisnawti.doc.                           
Gambar 3. Kerusakan bahan pustaka                           Gambar 4. Koleksi yang sudah diperbaiki
Sumber: Dewi Krisnawti.doc.                                            Sumber: Dewi Krisnawti.doc.                           
Gambar 5. Proses perbaikan sampul                              Gambar 6. Proses shelving


 





Sumber: Dewi Krisnawti.doc.                                                                           
Gambar 5. Koleksi braile

Tidak ada komentar:

Posting Komentar