Halaman

Selasa, 17 April 2018

Prinsip-prinsip Kepustakawanan



1.      Perpustakaan diciptakan Oleh Masyarakat
Pada awalnya, sebelum muncul perpustakaan, masyarakat senang membuat tulisan-tulisan, baik berupa puisi, cerita, maupun penemuan-penemuan. Lambat laun koleksi-koleksi masyarakat semakin banyak dan adanya keinginan untuk saling mempelajari karya-karya orang lain serta berkeinginan untuk mengumpulkan karya dan mempublikasikan. Oleh karena itu masyarakat membuat tempat penyimpanan karya-karya tersebut, hinggi sekarang tempat tersebut dikenal dengan sebutan library (perpustakaan).
2.      Perpustakaan dipelihara Oleh Masyarakat
Perpustakaan ada karena keinginan dan kebutuhan masyarakat itu sendiri akan informasi. Oleh karena itu perpustakaan akan selalu didirikan atas keinginan masyarakat, berdiri di sekitar masyarakat dan juga akan dijaga oleh masyarakat itu sendiri.
3.      Perpustakaan dimaksut untuk Menyimpan dan Menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan.
Penyimpanan dilakukan guna menjaga koleksi suatu sumber ilmu pengetahuan agar mudah ditemukan dan tidak mudah rusak. Zaman dulu yang di ibaratkan sebagai perpustakaan adalah seperti sebuah kuil yang menyimpan kitab-kitab dan hasil karya masyarakat, meskipun tidak seluas sekarang. Perpustakaan digunakan sebagai gedung penyimpanan karya yang mengandung banyak informasi yang dikelola sedemikian rupa agar proses temu kembali informasi mudah didapat. Begitu banyak ilmu pengetahuan dalam perpustakaan, sehingga ilmu perpustakaan juga prinsipnya menyebarluaskan ilmu pengetahuan bagi mereka yang peduli dan mau membaca sumber-sumber ilmu pengetahuan.
4.      Perpustakaan Merupakan Pusat Kekuatan.
Prinsip ini mengatakan perpustakaan merupakan pusat kekuatan. Hal ini karena informasi yang ada dalam perpustakaan sangatlah banyak dan banyak sumber-sumber yang bisa kita gunakan guna menunjang pengetahuan seseorang. Hal ini karena seseorang yang banyak memiliki informasilah yang akan memiliki kekuatan daya saing dalam setiap hal.
5.      Perpustakaan Terbuka untuk Semua Orang
Perpustakaan tidak memandang status bagi semua orang yang ingin mengunjunginya. Setiap orang memiliki hak yang sama dalam mencari informasi dan ilmu pengetahuan. Status, usia, jenis kelamin, ras, suku, bangsa dan agama bukanlah suatu perbedaan yang membatasi pengunjung perpustakaan. Hal ini juga diatur dalam undang-undang tentang hak asasi manusia No.39 Tahun 1999.

6.      Perpustakaan Harus Berkembang
Sebagai lembaga penyedia informasi haruslah tau bagaimana minat masyarakat terhadap sumber baca dan mengetahui hal-hal yang sedang berkembang dimasa sekarang (update) hal ini agar adanya kepuasan pemustaka terhadap bahan pustaka karena informasi yang diinginkan mudah ditemukan di perpustakaan. Perkembangan informasi tentunya diiringi dengan perkembangan pustakawan sebagai penyedia sumber informasi.
7.      Perpustakaan Nasional Harus Berisi Semua Literatur Nasional dari Negara yang Bersangkutan ditambah Literatur Nasional Negara Lainnya yang berkaitan.
Isi sebuah perpustakaan tentunya di sesuaikan dengan jenis perpustakaan. Dalam perpustakaan nasional haruslah memiliki koleksi literature nasional negara tersebut. Sehingga informasi berkaitan dengan negara akan mudah di dapat selengkap mungkin, sehingga pemustaka mengetahui histori dari negara yang bersangkutan.
8.      Setiap Buku Pasti Ada Manfaatnya
Dalam sebuah ilmu, tidak ada istilah dimana ilmu tidak berguna ataupun bermanfaat. Apapun itu bukunya, baik sekecil apapun itu manfaatnya pasti akan ada penggunanya yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga manfaat buku tersebut akan terserap oleh orang yang membutuhkan.
9.      Seorang Pustakawan Haruslah Orang yang Berpendidikan
Sumber informasi adalah kekuatan dunia, orang-orang penyampai informasi haruslah berasal dari orang yang berkompeten. Jika tidak informasi akan sulit didapat atau bahkan akan terjadi kesalahan informasi.
10.  Seorang Pustakawan adalah Seorang Pendidik
Pustakawan adalah seseorang pemberi informasi bagi mereka yang membutuhkan, hal ini berarti pustakawan juga sebagai pendidik meskipun dalam keadaan nonformal.
11.  Peran Seorang Pustakawan akan Menjadi Penting Bila Peranannya dipadukan dengan Sistem Sosial Politik yang Berlaku disekitarnya.
Pustakawan harus cakap dan tanggap dengan keadaan di sekitarnya terlebih dalam keadaan sosial dan politik sehingga akan memudahkan dalam strategi penyampaian informasi di lingkungan sekitar
12.  Untuk Menjadi Pustakawan diperlukan Latihan dan Pendidikan Keahlian.
Bukan sesuatu yang mudah untuk menjadi informan yang baik di mata pemustaka, banyak hal yang perlu dilatih, seperti keramahtamahan, cekatan akan sebuah informasi yang baru, mudah memahami keinginan pemustaka, keahlian dalam katalogisasi guna memudahkan proses temu balik informasi dan masih banyak lagi.
13.  Merupakan Tugas Pustakawan untuk Menambah Koleksi Perpustakaan.
Pustakawan adalah seseorang yang sangat tau akan informasi dan minat baca pengunjung terhadap suatu topik, sehingga tugas pustakawanlah untuk menambah koleksi yang buku yang baru.
14.  Sebuah Perpustakaan Harus disusun Menurut aturan Tertentu serta Perlu dibuatkan Daftar Koleksi
Dalam perpustakaan sangatlah penting aturan-aturan dalam penyusunan agar mudah temu kembali informasi dan daftar koleksi agar pemustaka mengetahui secara pasti akan koleksi perpustakaan.
15.  Koleksi disusun Sesuai Subjek
Penyusunan koleksi berdasarkan subjek sangat membantu pemustaka dalam memperoleh informasi dengan mudah. Adanya sistem katalogisasi sumber bahan pustaka pemustakan akan mudah dalam temu kembali informasi.
16.  Kenyamanan Praktis Merupakan Faktor Utama yang Perlu digunakan dalam Menyusun Subjek di Perpustakaan
Jelas bahwa sebuah kenyamanan merupakan keinginan bagi pemustaka dalam mencari informasi, oleh karena itu pustakawan harus pandai mengelola tataruang maupun letak koleksi yang sesuai dengan subjek.
17.  Pepustakaan Harus Memiliki Katalog Subjek
Katalog subjek merupakan ciri-ciri dari subjek suatu buku tertentu. Hal ini agar pemustaka mudah memperoleh informasi akan buku tersebut.
18.  Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Informasi.
Dalam perpustakaan tentunya banyak sekali sumber-sumber bacaan yang merupakan informasi yang sangat berguna bagi pembaca, oleh karena itulah perpustakaan dikatakan sebagai sumber informasi.

Senin, 09 April 2018

TIPOLOGI PERPUSTAKAAN











PENJELASAN

1.      Perpustakaan Internasional.
Dikatakan sebagai perpustakaan Internasional jika:
a.       Didirikan oleh dua negara atau lebih yang terikat dalam suatu organisasi
b.      Digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya akan informasi
c.       Mempermudah suatu negara untuk menemukan informasi.
2.      Perpustakaan Nasional
Dikatakan sebagai perpustakaan Nasional  jika perpustakaan tersebut didirikan oleh suatu negara dan menjadi perpustakaan pusat dalam suatu negara, serta menyimpan koleksi yang berhubungan dengan negara tersebut.
3.      Perpustakaan Umum & Keliling
Dikatakan perpustakaan umum & keliling yaitu jika dana dari pengelolaan perpustakaan tersebut berasal dari dana umum dan di gunakan untuk umum. Perpustakaan keliling merupakan bagian dari perpustakaan umum yang bentuk perpustakaannya bisa keliling langsung ke masyarakat, biasaanya berupa mobil perpustakaan.
4.      Perpustakaan Swasta atau Pribadi
Dikatakan sebagai perpustakaan swasta atau pribadi yaitu jika dana dari perpustakaan tersebut berasal dari dana pribadi. Koleksi buku-bukunyapun sesuai dengan minat dan kehendak pribadi.
5.      Perpustakaan Khusus
Dikatakan sebagai perpustakaan khusus apabila di kelola ataupun didirikan oleh departemen secara khusus. Koleksinya hanya sebatas masyarakat khusus dan tidak berlaku umum.
6.      Perpustakaan Sekolah
Dikatakan perpustakaan sekolah jika didirikan oleh sekolah itu sendiri. Koleksinya mencangkup kebutuhan pendidikan sesuai dengan tingkatan sekolahnya. (SD, SMP dan SMA/ Sederajat).
7.      Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Dikatakan perpustakaan perguruan tinggi jika didirikan oleh perguruan tinggi itu sendiri dan koleksi di dalamnya sesuai dengan kebutuhan pendidikan di perguruan tinggi. Hanya melayani mahasiswa dari perguruan tinggi tersebut.